Rabu, 16 November 2011

about my ashdiqo'

Assalamu’alaikum ......???
ashdiqo' wal ashdiqoti


Introduce my self
My name Ainy Rosyidah , agku punya temen namanya
1.Indana zulfa ,anag.e imuech bangeth dia dari TLOGOREJO
2.Fithry Rahmatika ,anag.e cantik n jengkelin ,tapi kalau di ajag curhat enag. Dia dari GUNTUR
3.Aniqotul Athiyyah, nich cewek black sweet, puenya lesung pipit, tapi juteknya minta ampun, dia dari JRAGUNG
4.Safi’atul Jamilah anag.e manis ,pendiam ,tapi diem2 pinter lho... dia dari SUGIH MANIK
5. Lu’luil Maknun,nich cewek cuek ama penampilan, poko’e opo anane lach, tapi smart juga, dia dari TANJUNG MAS
Kalau agku anag.e cerewet ,menthel, n kemayu padahal rag ayu... (hahahahahaha) menurut orang sich..... agku anag JEKETRO

Rabu, 17 November 2010

Pacar Se-Menit

Pagi ini aku sedang membaca E-mail dari teman cowok yank ku kenal lewat FB.Dia mengajakku makan malam di sebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari rumah ku,dan aku menyanggupi ajakannya.
Akhir-akhir ini akun sering berjalan dengan nya,kami merasa saling cocock. Dan selama ini aku juga belum mempunyai pengganti mantan pacar ku untuk menemani aku.Aku fikir ini kesempatan ku untuk mnjadikan dia sebagai pacarku.
Dan ternyata benar, malam ini dia memintaku untuk menjadi kekasihnya.Dengan setangkai bunga mawar merah dan se-bait puisi dia menembak aku.Tanpa berfikir panjang ,aku langsung menerimanya.
Setelah itu kami menikmati makan malam,beberapa menit kemudian dua orang lelaki menghampiri meja kami .
“Hai Fer, nich pacar baru mu ea,,,?”Tanya lelaki pertama.
“Ya,kenalkan ini Ve,dan Ve ini temen ku Lucky dan Reza.” Feri memperkenalkan aku pada kedua temannya.Aku hanya tersenyum dan menunduk malu,tiba-tiba sebuah tangan mencubit pipiku dengan gemas.
“Manis juga ya?” Tanya Lucky sambil tertawa.Aku kaget,merasa di remehkan aku lansung berdiri dan menampar pipinya dengan keras.Ku kira Feri membelaku,tapi ternyata dia malah menampar pipiku dan memarahiku.Aku tak habis fikir kenapa dia malah membela orang yang telah meremehkan pacarnya sendiri.
Aku marah dan beranjak pergi dari situ,Feri hanya berdiam diri tak mengejarku.
Sampai dirumah,satu SMS masuk dari Feri.
“KITA PUTUS !!!!”
Deg ! hatiku sakit,ternyata aku telah dipermainkannya.

Senin, 19 April 2010

Pacar Semalam ( Revisi )

Oleh Ainy Rosyidah.

Sekarang aku baru menyadari,bahwa semua temanku menjahui diriku. Tak pernah terlintas dipikiranku bahwa karena dia aku bisa seperti ini. Semua telah terjadi dan akupun hanya bisa termenung meratapi semua ini. Mengapa Tuhan.... kau beri aku cinta seperti ini,aku bingung harus pilih yang mana,dia atau mereka. Mungkin semua tak akan seperti dulu meskipun aku memilih diantara mereka.Jika aku pilih dia mungkin persahabatan ku akan hancur,Tapi jika aku pilih mereka hatiku yang akan hancur. Semua karena dia.

* * *

Ya Aku masih ingat ketika pertama kali bertemu dengan Aqil waktu itu...

Di terminal bis jurusan Nggaron-Purwodadi aku menunggu bis disebuah warung kecil pinggir jalan. Tiba-tiba seorang lelaki menghmpiriku.

“Azkum mbak…?”Sapanya padaku.

Suara ini sudah tidak asing di telingaku.

“Rian…?”Teriak ku tak percaya.

“Eh Nifa gi apa disini…?”

“Lagi nunggu bis,lha kamu ngapain disini…”Tanyaku.

“Aku juga lagi nunggu bis,kamu disini sendirian…?”

“Iya,soalnya semua teman kost ku hari ini tidak ada yang pulang,jadi sendirian donk…!”

“Oh…sebentar ya,aku mau manggil temanku dulu.”Rian keluar dari warung.

Setelah beberapa menit kemudian Rian kembali dengan menggandeng seorang temannya.Sepertinya aku kenal orang ini,tapi siapa ya…?Oh iya aku lupa kalau tidak salah dia Aqil.Cowok paling manis sekampus ku.

“Kenal Aqil gak Nif…?”Tiba-tiba Rian duduk di sampingku dan Aqil duduk di depanku.

“Aku sih sudah tau namanya,tapi belum terlalu kenal orangnya.”Kataku malu.

“Ya kalian kenalan saja dulu,nih ayank ku telfon.”Rian keluar dari warung.

Aku hanya terdiam,tapi akhirnya Aqil memberanikan diri berkenalan denganku.

“Mbak kamu anak Gubug ya…?”Tanya Aqil.

“Iya,lha kamu anak mana ?”

“Saya anak Purwodadi mbak.”

“Kamu sudah tau nama ku belum to…?”

“Tidak tau,memang nama mbak siapa…?”

“Nama ku Nifa Arinal Khaq,panggil sajaNifa.”

“Oh…kamu Nifa anak kost sebelah…?”

“Iya,kok kamu tahu kalau aku anak kost sebelah?Padahal kamu saja tidak tau nama ku…?”

“Sebenernya saya sudah tahu siapa mbak,saya cuma bercanda.”

“Oh…?”Kami langsung terdiam lagi.

Aku ingin lebih mengenalnya tapi aku malu untuk bertanya.Tapi akhirnya aku memberanikan diri.

“Kamu teman sejurusan sama Lisa anak Purwodadi ya…?”

“Iya mbak,memangnya mbak sekamar dengan Lisa…?”

“Iya bahkan dia sahabat sejatiku.”

Kulihat Rian sudah selesai menelfon,dan dia masuk kembali ke warung.

“Eh…ayo pulang busnya sudah datang…!”

“Ya udah mbak,ayo kita berangkat.”Kata Aqil.

“Oh iya.”

Di perjalanan aku hanya terdiam,kulirik Rian dia tertidur di pundak Aqil.Tak berapa lama bis berhenti di terminal Gubug.Kami turun dari bis,langsung mencari musholla untuk menunaikan sholat Dhuhur.

Ketika aku selesai sholat,aku mencari warung untuk makan.Tiba-tiba dari belakang Aqil mengejarku.

“Mbak tunggu…”Teriaknya,kuhentikan langkahku.

“Ada apa Qil…?”Tanyaku.

“Mbak mau makan ya,kok tidak mengajak kami…”

“Kukira kamu mau langsung pulang ke Purwodadi…?”

“Tidak kok mbak,saya mau main dirumah neneke Rian di Saban.”

“Oh…lha Rian mana,katanya mau makan bareng…?”

“Dia nanti nyusul,katanya dia mau bermunajat.”

“Oh ya sudah,em…mau cari warung dimana…?”

“Bagaimana kalau di warung itu,kayaknya disitu enak.”Aqil menunjuk sebuah warung agak dekat dengan jalan raya.

“Terserah kamu lah…?”

Kami berjalan bersama,setelah sampai di warung kami mencari tempat yang enak.setelah itu kami memesan makanan.

“Katanya Rian mau nyusul,tapi kok belum nongol juga batang hidung nya.”Tanya ku.

“Aku tidak tahu, tadi katanya mau nyusul kesini.”

Tiba-tiba hp ku berbunyi,kulihat di layar tertulis RIAN lalu ku angkat.

“Ada apa Yan kamu cepat kesini ya…?”

“Sorry ya Nif,aku sudah ada di dalam bus,tadi mendadak ibu’ ku menelfon,aku disuruh pulang secepatnya.” Tut….tut….tut….

“Siapa Nif…”Tanya Aqil.

“Rian,katanya dia sudah ada di perjalanan mau pulang ke Purwodadi.”

“Apa…?aku di tinggal donk.”

“Ya mana ku tahu.”

Kamipun mempercepat makan kita,setelah selesai kami langsung mencari bis jurusan Purwodadi.

* * *

Sehari telah kulalui bersamanya,waktu itu dia minta nomor hp ku,kami sering telfon-telfonan.Aku senang bisa berteman dengannya.

Hari ini aku sudah pulang ke kost,aku menyempatkan mampir di kost nya kakak ku.Tapi ketika sampai didepan kamar kakak ku,seorang mahasiswa memberitahukan bahwa kakak ku sudah tidak tinggal di situ,tapi sekarang pindah di kost Pak Marno.

Aku berjalan menuju kost-kostan Pak Marno,kulihat Aqil keluar dari kamar.

“Eh Nif…ngapain di sini?”

“Aku mau menemui kakak ku,dia pindah di sini kan…?”

“Iya,baru tadi siang kok,sebentar ya tak panggil dulu .”

“Makasih ya…”

Dia masuk kembali ke kamar,tak berapa lama kemudian dia keluar.

“Kayaknya kakak mu sedang keluar.”

“Oh ya udah aku tak pulang dulu ya…?”

Aku langsung berjalan meninggalkan kost Pak Marno.Tapi kenapa Aqil tidak menghentikanku…?Tanyaku dalam hati.Jika dia memanggilku berarti dia suka sama aku,tapi jika dia hanya diam berarti dia tak suka denganku.

“Nifa……”Panggilnya tiba-tiba.

“Apa…?”Aku membalikkan kepala.

“Tidak,tidak apa-apa.”

“Hore…!!!”Aku melunjak-lunjak kegirangan.Oh Tuhan mungkinkah ini yang namanya kasmaran…?

* * *

Pagi ini tak ada mata kuliah jadi aku berniat pergi ke kost nya Pak Marno.Untuk memberikan uang pada kakak ku.

“Assalamu’alaikum…?”

“Waalaikum salam…”Jawab seseorang dari dalam.

Dan ternyata yang keluar Rian.

“EhRian,kakak ku ada tidak…?”

“Ada,sebentar lagi juga keluar.”

Aku terdiam sambil menunggu kakak ku keluar,ingin rasanya aku menanyakan dimana Aqil.Tapi aku malu dengan Rian,tapi akhirnya aku menanyakan.

“Eh Aqil nya ada tidak…”Tanyaku malu.

“Ngapain tanya-tanya Aqil…?”

“Em…tidak apa-apa.”Aku menundukkan kepala.

“Alah ngaku aja…kamu suka ya ama dia.”

“Ssstt…..jangan keras-keras nanti ada yang tahu.”

“Ya ya aku tahu,tapi kamu suka beneran kan…?”

Pipiku memerah menahan malu.Untung kakak ku sudah keluar,jadi aku tak perlu lama-lama di introgasi oleh Rian.

“Ada apa dik….?”Tanya kakak ku.

Kontan Rian langsung menyingkir,maklumlah mungkin Rian takut dengan kakak ku.

“Mas,ayah besok akan ke luar kota.”

“Lalu…?”

”Ini uang bulanan kakak,besok kakak tidak usah pulang.”Aku menyerahkan amplop berisi uang.

“Ya sudah,sana pulang masak mau disini…?”canda kakak ku.

“Ya kak.Assalamu’alaikum…?”

“Waalaikum salam.”Jawab kakak ku dan.Rian serempak.

Aku bergegas pergi,tapi sebuah tangan menahan langkahku.

“Nifa,nanti jam 3 ada acara apa tidak…?”Tanaya Aqil yang membuat jantungku berdetak kencang.

“Tidak ada,memang ada apa…?”

“Aku mau ngajak kamu makan siang di luar,boleh tidak…?”

“Boleh,tapi...aku boleh bawa teman tidak…?”

“Sorry ya,tidak boleh soalnya ada yang ingin aku bicarakan sama kamu.”

“Oh ya sudah,aku bisa.”

Aku langsung pergi dari situ sambil menebar senyum ceria.Sesampai di kost aku langsung menemui Lisa teman ku.

“Lis...Lis...!”Aku memanggil Lisa.Dan tak berapa lama kemudian Lisa keluar dari kamar mandi.

“Ada apa Nif,teriak-teriak...?”Tanya Lisa heran.

“Nis nanti jam 3 aku diajak cowok itu makan siang.”Aku memeluk Lisa.

“Oh ya...cowok yang kamu temui di terminal kemaren?”Tanya Lisa tak percaya sambil melepaskan pelukanku.

“Iya,siapa lagi kalau bukan dia.”

“Siapa sih namanya,aku jadi penasaran.”Tanya Lisa.

“Itu rahasia,mungkin suatu hari nanti kamu akan mengerti.”Jawabku entng.

“Ah kamu pelit Nif,masak sama teman sendiri pakai rahasia-rahasianan...?”Lisa cemberut sambil menyisir rambutnya.

“Ada deh...Sudah ah aku mau mandi dulu.”Aku bergegas mengambil handuk dan peralatan mandi lainnya.

Sesudah mandi aku langsung menunaikan Sholat Dhuhur berjama’ah dengan anak kost yang lain.

Tepat pukul jam 3 aku bergegas meninggalkan kost,menuju kostnya Aqil.Waktu aku mau mengucapkan salam Aqim malah sudah keluar.

“Eh Aqil...?”Aku tertunduk malu.

“Eh Nifa...kukira kamu menunggu di depan kostmu.”

“Tidak,aku takut semua temanku melihatku berjalan dengan mu.”

“Oh..ya sudah ayo kita berangkat.”Dia ingin menggandeng tanganku,tapi secepat mungkin tangan ku menghindar.

Sesampai di warung,kami mencari tempat makan yang enak.Tapi kulihat disitu sudah ada Rian dengan ceweknya,dan ceweknya itu adalah teman sekost ku.

“Eh Nia kamu ngapain disini denganRian...?”Tanyaku yang membuat Rian tertawa.

“Kamu belum tahu ya...pacarku itu yaNia.”Jelas Rian yang membuat aku malu.

Dan akhirnya aku duduk disampingNia,dan Aqil duduk disamping Rian.Kami memesan makanan yang sama yaitu Sate Madura yang terkenal enak,apalagi dengan sambal kacangnya yang menyimpan rasa mak nyus uh....enak.

“Eh Nifa,nanti kita pulang barenga ya...?”Kata Nia.

“Iya.”Jawabku singkat.

Aku teringat ketika Sahabatku Lisa bertengkar dengan Geng Nia.Waktu itu Lisa dicaci maki oleh Nia dan teman-teman nya,dan mungkin sampai saat ini mereka masih bertengkar.Tapi waktu itu aku belum ngekost disitu,jadi aku tidak ada sambungannya.

Setelah kami selesai makan,Aqil mengajakku keluar.Kami berbincang-bincang dan tertawa bersama.Dan akhirnya inilah masalah utama yang akan dibicarakan Aqil.

“Nifa,sebenarnya aku ingin mengungkapkan perasaan ku pada mu tapi aku malu.”Katanya jujur.

“Kalau kamu malu,mendingan tidak usah kau ucapkan .”Ceplosku.

Kukira dia tidak marah,tapi ternyata kata-kataku tadi telah membuat Aqil berlari dan...oh dasar anak kecil,dia menangis.Aku menyesal telah berkata seperti itu.

Aku kembali kewarung dan menemui Nia dan Rian.

“Ayo Nia kita pulang.”

“Lho mana Aqil Nif...?”Tanya Rian.

“Aku tidak tahu,tadi aku memarahinya,dan dia pergi.”

“Kenapa kamu memarahinya...?”Tanya Nia.

“Sudahlah kamu jangan mengurusi soal itu lagi,ayo kita pulang.”Aku menarik tangan Nia.

“Yank nanti telfon ya...”Kata Rian dan Nia.

“Ok bozz.”

Di perjalanan pulang aku hanya terdiam walaupun Nia menanyaiku berbagai hal.Sesampai di kost Lisa marah melihat ku berjalan dengan Nia.

“Nif,ngapain kamu berjalan dengan wanita itu.”Tanya Lisa ketika aku sudah ada didalam kamar.

“Tadi ketika aku dan dia sedang mencari tempat duduk,kami melihat Nia dan pacarnya.Dan ternyata pacarnya Nia itu temannya dia.”Jelasku sambil menahan air mata yang mau tumpah.

“Kamu menangis ya...?”Ternyata Lisa tau kalau aku sedang menangis.

“Tidak kok,aku tidak menangis.”Aku memalingkan wajahku.

“Nifa kamu menangis gara-gara aku ya...?Aku bukannya memarahimu,kamu boleh kok berteman denganNia.Tapi kamu jangan sampai bergaul dengan dia.”

“Aku tidak menangis gar-gara itu Lis.”

“Lalu apa...?”

Aku menangis tersedu-sedu.Lisa menghiburku tapi semua itu tidak berhasil.

“Nif kamu menangis gara-gara cowok itu ya...?”Tanya Lisa.

“Tidak kok...?”

“Alah kamu tenang saja,siapa cowok yang berani menyakiti hatimu akan ku kasih pelajaran dia.”

Tapi aku tak menjawab aku hanya menangis tersedu-sedu.

* * *

Pagi harinya aku bertanya pada Rian apakah Aqil marah denganku.Tapi Rian bilang Aqil tidak mau bicara dengan nya.Aqil hanya diam ketika di tanya.

Lalu aku bertanya pada Nia.

“Ya bagaimana kalau Aqil marah denganku...?”

“Kamu tenang saja,mungkin dia hanya ingin menyendiri.”

“Tapi aku takut jika dia tidak menyukaiku lagi.”

“Sudahlah Fa kamu tenang saja,biar Rian yang mengurus.”

Setelah itu hatiku agak lega,tapi ada satu masalah yang membuatku menjadi sedih.Lisa akhir-akhir ini menjauhiku.Ketiak ku tanaya,ternyata dia marah denganku karena...

“Lisa kenapa kamu menjauhiku akhir-akhir ni…?”Tanya ku padanya

“Mbak jika kamu suka dengannya aku tidak apa-apa…?”Tiba-tiba Lisa berkata begitu.

“Maksud kamu apa Lis,aku tidak tau…?”

“Mbak cowok itu Aqil kan…?”

“Iya lalu kenapa,oh...sorry aku belum mengatakannya padamu.”

“Bukan itu maksudku,tapi kamu....?”

Lisa menahan tangis sambil berlari meninggalkan aku.Aku mengejarnya.

“Lisa….tunggu…!”Teriak ku sambil mengejarnya.

“Kamu jahat mbak...?”Katanya ketika aku dapat mengejarnya.

“Maksud kamu apa Lis,aku tidak tahu...?”

“Rosy asal kamu tahu,Lisa dari dulu mencintai Aqil.”Tiba-tiba Tia temanku menyela pembicaraan kami.

Astaghfirullahal’adhim hatiku hancur setelah mendengar perkataan Tia.Tapi kenapa Nisa tidak cerita padaku.

“Tapi kenapa kamu tidak cerita denganku Lis...?”

“Aku ingin cerita ketika kamu selesai curhat tentang cowok itu,tapi setelah kamu bercerita kamu langsung tidur dan tidak mau mendengarkanku.”

“Maafkan aku Lis,aku tidak tahu kalu kamu mencintainya.”Aku memegang tangan Lisa tapi dengan cepat dia menolak dan menamparku.

“Lisa...”Jeritku.

“Kamu bukan sahabat ku lagi Nifa,aku benci dengan mu.”

Lisa berlari kedalam dan aku tertunduk dan menangis di taman belakang.Tia mengejar Lisa kedalam dan mengucapkan kata-kata yang tak bisa aku lupakan.

“Dasar cewek perebut cowok orang...!”

* * *

Hari-hari ku hampa tanpa Lisa dan Tia mereka adalah sahabatku yang setia menemanikun selama ini.Tapi mereka sudah menjauhiku bahkan mereke berdua pindah kamar sebelah.Dan aku sering melamun sendiri,tapi aku senang Nia selalu menghiburku,ternyata dia baik.

“Bagaimana Nif...?”

“Apanya...?”

“Lisa dan Tia sudah memaafkan mu belum...?”

“Mungkin mereka masih marah denganku,aku memang penghianat Ya.”

“Kamu jangan bilang begitu,ini ujian dari tuhan kamu harus tegar ok...!”

Aku hanya terdiam dan memeluk bantal guling.

“Oh ya ada kabar gembira Aqil sudah tidak marah lagi dan mungkin sore ini dia akan mengajak mu makan malam.”

“Nia kamu tahu kan aku marahan dengan Lisa gara-gara apa..?”Aku membentak Nia.

“Maaf ya Nif, aku tidak tahu,memang apa masalahnya ...?”Tanya Nia hati-hati.

“Asal kamu tahu Lisa dari dulu suka dengan Aqil dan aku baru mengetahuinya kemaren.”

“Apa...?"Nia menjerit dan langsung memeluk ku.

“Ya allah Nifa ternyata dilema cinta mu sangat berat.”Lanjutnya.

Kami akhirnya berencana menemui Aqil dan Rian malam ini.Nia menelfon Rian untuk memberi tahu Rian.

“Assalamu’alaikum yank,nanti malam Nifa mau bertemu Aqil.”

“Oh baiklah nanti malam jam delapan kalian akan kujemput,kalian tunggu diluar saja.”Kata Rian diseberang sana.

“Ya baiklah kalau begitu assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikum salam .”Ucap Rian dan Nia menutup telfon.

“Nif,sekarang kamu jangan sedih nanti malam kamu ceritakan semua pada Rian dan Aqil tentang Lisa.”Kata Nia.

“Baiklah.”Jawabku singkat.

Hari sudah menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi.Sempat aku bertemu Lisa dan Tia di kamar mandi,tapi aku takut menyapanya.Mungkin mereka masih marah denganku.Aku hanya cuek ketika mereka bersimpangan denganku.

Setelah selesai mandi aku langsung menunaikan sholat Maghrib berjama’ah di musholla.Tapi sampai saat ini Lisa dan Tia belum juga mau berbicara denganku.Padahal katanya jika kita bermusuhan lebih dari 3 hari itu tidak baik tapi mengapa mereka malah seperti itu.

Waktu menunjukkan pukul 07.30 aku sudah siap-siap tiba-tiba hp ku berbunyi sebuah pemberitahuan “ULTAH KU KE 19” oh ya hari ini ulang tahunku yang ke 19.Tapi kenapa saat ini teman-temanku jauh dari ku.

Tiba-tiba pintu terbuka dan ternyata yang masuk Izzan.

“Ayo Nif nanti terlambat lho...?”

“Iya sebentar aku ingin bertemu dengan Lisa dan Tia dulu.”

“Tapi Rian sudah ada didepan.”

“Kalau kamu tidak mau mengantarkan ku,lebih baik aku tidak jadi pergi...!”Aku membentak Nia.

“Ok aku akan menemanimu bertemu dengan Lisa dan Tia.”

Kami berjalan menuju kamar sebelah,tapi ternyata Lisa dan Tia tidak ada.

“Tuh kan mereka tidak ada,ayo kita berangkat.”

“Baiklah ayo...”

Kami keluar dari kost-kostan kulihat Rian dan Aqil sudah menunggu diluar.

“Yank ayo berangkat.”Ajak Nia pada Rian sambil menggandeng tangan Rian daan berjalan duluan.Tapi aku menarik tangan Nia.

“Nia aku mau berjalan denganmu saja.”

“Baiklah.”Nia menggandeng tanganku dan kami berjalan bersama.Aqil dan Rian berjalan di belakang kami.

Sesampai di Kafe Puspa Indah kami memesan tempat duduk.Setelah memesan makan aku mulai merasakan kedinginan diseluruh tubuhku.Ada apa ini Ya Tuhan...!

“Nif, disini aku ingin jujur kalau aki mencintaimu dan maukah kamu menjadi pacarku...?”Ungkap Aqil malu-malu.

Oh tuhan inikah cobaan terberat untuk ku.Aku harus memilih diantara cinta dan sahabat.

“Qil,Yan aku ingin cerita sesuatu pada kalian.”

“Memang kamu mau cerita apa Nifa...?”Tanya Rian.

“Aku memang mencintai Aqil,tapi aku bingung ...?”Kataku tersendat-sendat sambil menahan air mata.

“Kenapa bingung...?”Tanya Rian.

“Lisa suka dengan Aqil dan Nifa bingung karena Lisa akhir-akhir ini menjauhi Nifa.”Sela Nia meneruskan ceritaku.

“Lalu apa masalahnya...?”Tanya Rian.

“Aduh sayang, kamu itu bagaimana,Nifa bungung jika dia memilih Aqil lalu bagaimana Lisa...?”Jelas Nia.

“Oh....ya biarin saja Lisa.”Jawab Rian enteng.

“Kamu itu tidak tahu perasaan permpuan ...?”Bentak ku pada Rian.

“Yang penting kan Aqil suka dengan kamu bukan Lisa.”

“Tapi Lisa sahabatku mana mungkin aku menghianatinya.”

“Baiklah maafkanRian Nif,lalu bagaimana keputusanmu.”Akhirnya Aqil membuka mulut.

“Aku ingin kamu mau menjadi kekasih Lisa.”Aku mengatakan itu dengan menangis tersedu-sedu.

“Tapi Nif, aku mencintaimu.”

“Aku akan marah jika kamu menolak permintaan ku.”Aku memalingkan wajahku.

“Aku punya ide bagaimana kalau malam ini Aqil akan menjadi pacar mu tapi besok dia akan menjadi pacar Lisa.”Kata Nia.

“Ya aku setuju.”Aku langsung menyela.

“Tapi bagaimana dengan perasaan mu Nif.Aku takut menyakitimu.”

“Tidak apa-apa aku sudah senang bisa menjadi pacarmu walaupun hanya semalam.”

“Tapi ini adalah hari ulang tahunmu mungkinkah kado ultah mu adalah kesedihan ini.”

“Bukan Qil menurutku ini merupakan kado terindah dalam hidupku,karena aku dapat menjadi kekasih mu walau semalam.”Aku memeluk Aqil sambil menangis tersedu-sedu.Dan kubisikkan kata-kata.

“I LOVE YOU,tolong jadilah pacarnya Lisa,ini permintaan ku.”

“Baiklah aku akn mengabulkan permintaanmu.I LOVE YOU TOO.”Kata Aqil.

* * *

Malam ini aku sudah mendapatkan sebuah kado yang terindah,yang pertama Lisa sudah tidak marah dengan ku dan aku bisa menjadi kekasih Aqil walaupun hanya semalam.Alunan lagu Yofie N Nuno "Sempat Memiliki mu" mengiringku dalam tidur nyenyak.

THE END


Kamis, 08 April 2010

Pacar Semalam

Oleh Ainy Rosyidah.

Sekarang aku baru menyadari,bahwa semua temanku menjahui diriku. Tak pernah terlintas dipikiranku bahwa karena dia aku bisa seperti ini. Semua telah terjadi dan akupun hanya bisa termenung meratapi semua ini. Mengapa Tuhan kau beri aku cinta seperti ini,aku bingung harus pilih yang mana,dia atau mereka. Mungkin semua tak akan seperti dulu meskipun aku memilih diantara mereka.Jika aku pilih dia mungkin persahabatan ku akan hancur,Tapi jika aku pilih mereka hatiku yang akan hancur. Semua karena dia.

* * *

Ya Aku masih ingat ketika pertama kali bertemu dengan Aqil waktu itu...

Di terminal bis jurusan Nggaron-Purwodadi aku menunggu bis disebuah warung kecil pinggir jalan. Tiba-tiba seorang laki-laki menghmpiriku.

“Azkum mbak…?”Sapanya padaku,suara ini sudah tidak asing di telingaku.

“Rian…?”Teriak ku tak percaya.

“Eh Nifa gi apa disini…?”

“Lagi nunggu bis,lha kamu ngapain disini…”Tanyaku.

“Aku juga lagi nunggu bis,kamu disini sendirian…?”

“Iya,soalnya semua teman kost ku hari ini tidak ada yang pulang,jadi sendirian donk…!”

“Oh…sebentar ya,aku mau manggil temanku dulu.”Rian keluar dari warung.

Setelah beberapa menit kemudian Rian kembali dengan menggandeng seorang temannya.Sepertinya aku kenal orang ini,tapi siapa ya…?Oh iya aku lupa kalau tidak salah dia Aqil.Cowok paling manis sekampus ku.

“Kenal Aqil gak Nif…?”Tiba-tiba Rian duduk di sampingku dan Aqil duduk di depanku.

“Aku sih sudah tau namanya,tapi belum terlalu kenal orangnya.”Kataku malu.

“Ya kalian kenalan saja dulu,nih ayank ku telfon.”Rian keluar dari warung,aku hanya terdiam.Dan akhirnya Aqil memberanikan diri berkenalan denganku.

“Mbak anak Gubug ya…?”Tanya Aqil.

“Iya,lha kamu anak mana ?”

“Saya anak Purwodadi mbak.”

“Jangan panggil mbak lah…?”Aku tersipu malu.

“Lalu panggil apa…?”

“Kamu tau nama ku tidak to…?”

“Tidak tau,memang nama mbak siapa…?”

“Nama ku Nifa Arinal Khaq,panggil sajaNifa.”

“Oh…kamu Nifa anak kost sebelah…?”

“Iya,kok kamu tahu kalau aku anak kost sebelah?Padahal kamu saja tidak tau nama ku…?”

“Sebenernya saya sudah tahu siapa mbak,saya cuma bercanda.”

“Oh…?”Kami langsung terdiam lagi.Aku ingin lebih mengenalnya tapi aku malu untuk bertanya.Tapi akhirnya aku memberanikan diri.

“Kamu teman sejurusan sama Lisa anak Purwodadi ya…?”

“Iya mbak,memangnya mbak sekamar dengan Lisa…?”

“Iya bahkan dia sahabat sejatiku.”

Kulihat Rian sudah selesai menelfon,dan dia masuk kembali ke warung.

“Eh…ayo pulang busnya sudah datang…!”

“Ya udah mbak,ayo kita berangkat.”Kata Aqil.

“Oh iya.”

Di perjalanan aku hanya terdiam,kulirik Rian dia tertidur di pundak Aqil.Tak berapa lama bis berhenti di terminal Gubug.Kami turun dari bis,langsung mencari musholla untuk menunaikan sholat Dhuhur.

Ketika aku selesai sholat,aku mencari warung untuk makan.Tiba-tiba dari belakang Aqil mengejarku.

“Mbak tunggu…”Teriaknya,kuhentikan langkahku.

“Ada apa Qil…?”Tanyaku.

“Mbak mau makan ya,kok tidak mengajak kami…”

“Kukira kamu mau langsung pulang ke Purwodadi…?”

“Tidak kok mbak,saya mau main dirumah neneke Rian di Saban.”

“Oh…lha Rian mana,katanya mau makan bareng…?”

“Dia nanti nyusul,katanya dia mau bermunajat.”

“Oh ya sudah,em…mau cari warung dimana…?”

“Bagaimana kalau di warung itu,kayaknya disitu enak.”Aqil menunjuk sebuah warung agak dekat dengan jalan raya.

“Terserah kamu lah…?”

Kami berjalan bersama,setelah sampai di warung kami mencari tempat yang enak.setelah itu kami memesan makanan.

“Katanya Rian mau nyusul,tapi kok belum nongol juga batang hidung nya.”Tanya ku.

“Aku tidak tahu, tadi katanya mau nyusul kesini.”

Tiba-tiba hp ku berbunyi,kulihat di layar tertulis RIAN lalu ku angkat.

“Ada apa Yan kamu cepat kesini ya…?”

“Sorry ya Nif,aku sudah ada di dalam bus,tadi mendadak ibu’ ku menelfon,aku disuruh pulang secepatnya.” Tut….tut….tut….

“Siapa Nif…”Tanya Aqil.

“Rian,katanya dia sudah ada di perjalanan mau pulang ke Purwodadi.”

“Apa…?aku di tinggal donk.”

“Ya mana ku tahu.”

Kamipun mempercepat makan kita,setelah selesai kami langsung mencari bis jurusan Purwodadi.

* * *

Sehari telah kulalui bersamanya,waktu itu dia minta nomor hp ku,kami sering telfon-telfonan.Aku senang bisa berteman dengannya.

Hari ini aku sudah pulang ke kost,aku menyempatkan mampir di kost nya kakak ku.Tapi ketika sampai didepan kamar kakak ku,seorang mahasiswa memberitahukan bahwa kakak ku sudah tidak tinggal di situ,tapi sekarang pindah di kost Pak Marno.

Aku berjalan menuju kost-kostan Pak Marno,kulihat Aqil keluar dari kamar.

“Eh Nif…ngapain di sini?”

“Aku mau menemui kakak ku,dia pindah di sini kan…?”

“Iya,baru tadi siang kok,sebentar ya tak panggil dulu .”

“Makasih ya…”

Dia masuk kembali ke kamar,tak berapa lama kemudian dia keluar.

“Kayaknya kakak mu sedang keluar.”

“Oh ya udah aku tak pulang dulu ya…?”

Aku langsung berjalan meninggalkan kost Pak Marno.Tapi kenapa Aqil tidak menghentikanku…?Tanyaku dalam hati.Jika dia memanggilku berarti dia suka sama aku,tapi jika dia hanya diam berarti dia tak suka denganku.

“Nifa……”Panggilnya tiba-tiba.

“Apa…?”Aku membalikkan kepala.

“Tidak,tidak apa-apa.”

“Hore…!!!”Aku melunjak-lunjak kegirangan.Oh Tuhan mungkinkah ini yang namanya kasmaran…?

* * *

Pagi ini tak ada mata kuliah jadi aku berniat pergi ke kost nya Pak Marno.Untuk memberikan uang pada kakak ku.

“Assalamu’alaikum…?”

“Waalaikum salam…”Jawab seseorang dari dalam.

Dan ternyata yang keluar Rian.

“EhRian,kakak ku ada tidak…?”

“Ada,sebentar lagi juga keluar.”

Aku terdiam sambil menunggu kakak ku keluar,ingin rasanya aku menanyakan dimana Aqil.Tapi aku malu dengan Rian,tapi akhirnya aku menanyakan.

“Eh Aqil nya ada tidak…”Tanyaku malu.

“Ngapain tanya-tanya Aqil…?”

“Em…tidak apa-apa.”Aku menundukkan kepala.

“Alah ngaku aja…kamu suka ya ama dia.”

“Ssstt…..jangan keras-keras nanti ada yang tahu.”

“Ya ya aku tahu,tapi kamu suka beneran kan…?”

Pipiku memerah menahan malu.Untung kakak ku sudah keluar,jadi aku tak perlu lama-lama di introgasi oleh Rian.

“Ada apa dik….?”Tanya kakak ku.

Kontan Rian langsung menyingkir,maklumlah mungkin Rian takut dengan kakak ku.

“Mas,ayah besok akan ke luar kota.”

“Lalu…?”

”Ini uang bulanan kakak,besok kakak tidak usah pulang.”Aku menyerahkan amplop berisi uang.

“Ya sudah,sana pulang masak mau disini…?”canda kakak ku.

“Ya kak.Assalamu’alaikum…?”

“Waalaikum salam.”Jawab kakak ku dan.Rian serempak.

Aku bergegas pergi,tapi sebuah tangan menahan langkahku.

“Nifa,nanti jam 3 ada acara apa tidak…?”Tanaya Aqil yang membuat jantungku berdetak kencang.

“Tidak ada,memang ada apa…?”

“Aku mau ngajak kamu makan siang di luar,boleh tidak…?”

“Boleh,tapi...aku boleh bawa teman tidak…?”

“Sorry ya,tidak boleh soalnya ada yang ingin aku bicarakan sama kamu.”

“Oh ya sudah,aku bisa.”

Aku langsung pergi dari situ sambil menebar senyum ceria.Sesampai di kost aku langsung menemui Lisa teman ku.

“Lis...Lis...!”Aku memanggil Lisa.Dan tak berapa lama kemudian Lisa keluar dari kamar mandi.

“Ada apa Nif,teriak-teriak...?”Tanya Lisa heran.

“Nis nanti jam 3 aku diajak cowok itu makan siang.”Aku memeluk Lisa.

“Oh ya...cowok yang kamu temui di terminal kemaren?”Tanya Lisa tak percaya sambil melepaskan pelukanku.

“Iya,siapa lagi kalau bukan dia.”

“Siapa sih namanya,aku jadi penasaran.”Tanya Lisa.

“Itu rahasia,mungkin suatu hari nanti kamu akan mengerti.”Jawabku entng.

“Ah kamu pelit Nif,masak sama teman sendiri pakai rahasia-rahasianan...?”Lisa cemberut sambil menyisir rambutnya.

“Ada deh...Sudah ah aku mau mandi dulu.”Aku bergegas mengambil handuk dan peralatan mandi lainnya.

Sesudah mandi aku langsung menunaikan Sholat Dhuhur berjama’ah dengan anak kost yang lain.

Tepat pukul jam 3 aku bergegas meninggalkan kost,menuju kostnya Aqil.Waktu aku mau mengucapkan salam Aqim malah sudah keluar.

“Eh Aqil...?”Aku tertunduk malu.

“Eh Nifa...kukira kamu menunggu di depan kostmu.”

“Tidak,aku takut semua temanku melihatku berjalan dengan mu.”

“Oh..ya sudah ayo kita berangkat.”Dia ingin menggandeng tanganku,tapi secepat mungkin tangan ku menghindar.

Sesampai di warung,kami mencari tempat makan yang enak.Tapi kulihat disitu sudah ada Rian dengan ceweknya,dan ceweknya itu adalah teman sekost ku.

“Eh Nia kamu ngapain disini denganRian...?”Tanyaku yang membuat Rian tertawa.

“Kamu belum tahu ya...pacarku itu yaNia.”Jelas Rian yang membuat aku malu.

Dan akhirnya aku duduk disampingNia,dan Aqil duduk disamping Rian.Kami memesan makanan yang sama yaitu Sate Madura yang terkenal enak,apalagi dengan sambal kacangnya yang menyimpan rasa mak nyus uh....enak.

“Eh Nifa,nanti kita pulang barenga ya...?”Kata Nia.

“Iya.”Jawabku singkat.

Aku teringat ketika Sahabatku Lisa bertengkar dengan Geng Nia.Waktu itu Lisa dicaci maki oleh Nia dan teman-teman nya,dan mungkin sampai saat ini mereka masih bertengkar.Tapi waktu itu aku belum ngekost disitu,jadi aku tidak ada sambungannya.

Setelah kami selesai makan,Aqil mengajakku keluar.Kami berbincang-bincang dan tertawa bersama.Dan akhirnya inilah masalah utama yang akan dibicarakan Aqil.

“Nifa,sebenarnya aku ingin mengungkapkan perasaan ku pada mu tapi aku malu.”Katanya jujur.

“Kalau kamu malu,mendingan tidak usah kau ucapkan .”Ceplosku.

Kukira dia tidak marah,tapi ternyata kata-kataku tadi telah membuat Aqil berlari dan...oh dasar anak kecil,dia menangis.Aku menyesal telah berkata seperti itu.

Aku kembali kewarung dan menemui Nia dan Rian.

“Ayo Nia kita pulang.”

“Lho mana Aqil Nif...?”Tanya Rian.

“Aku tidak tahu,tadi aku memarahinya,dan dia pergi.”

“Kenapa kamu memarahinya...?”Tanya Nia.

“Sudahlah kamu jangan mengurusi soal itu lagi,ayo kita pulang.”Aku menarik tangan Nia.

“Yank nanti telfon ya...”Kata Rian dan Nia.

“Ok bozz.”

Di perjalanan pulang aku hanya terdiam walaupun Nia menanyaiku berbagai hal.Sesampai di kost Lisa marah melihat ku berjalan dengan Nia.

“Nif,ngapain kamu berjalan dengan wanita itu.”Tanya Lisa ketika aku sudah ada didalam kamar.

“Tadi ketika aku dan dia sedang mencari tempat duduk,kami melihat Nia dan pacarnya.Dan ternyata pacarnya Nia itu temannya dia.”Jelasku sambil menahan air mata yang mau tumpah.

“Kamu menangis ya...?”Ternyata Lisa tau kalau aku sedang menangis.

“Tidak kok,aku tidak menangis.”Aku memalingkan wajahku.

“Nifa kamu menangis gara-gara aku ya...?Aku bukannya memarahimu,kamu boleh kok berteman denganNia.Tapi kamu jangan sampai bergaul dengan dia.”

“Aku tidak menangis gar-gara itu Lis.”

“Lalu apa...?”

Aku menangis tersedu-sedu.Lisa menghiburku tapi semua itu tidak berhasil.

“Nif kamu menangis gara-gara cowok itu ya...?”Tanya Lisa.

“Tidak kok...?”

“Alah kamu tenang saja,siapa cowok yang berani menyakiti hatimu akan ku kasih pelajaran dia.”

Tapi aku tak menjawab aku hanya menangis tersedu-sedu.

* * *

Pagi harinya aku bertanya pada Rian apakah Aqil marah denganku.Tapi Rian bilang Aqil tidak mau bicara dengan nya.Aqil hanya diam ketika di tanya.

Lalu aku bertanya pada Nia.

“Ya bagaimana kalau Aqil marah denganku...?”

“Kamu tenang saja,mungkin dia hanya ingin menyendiri.”

“Tapi aku takut jika dia tidak menyukaiku lagi.”

“Sudahlah Fa kamu tenang saja,biar Rian yang mengurus.”

Setelah itu hatiku agak lega,tapi ada satu masalah yang membuatku menjadi sedih.Lisa akhir-akhir ini menjauhiku.Ketiak ku tanaya,ternyata dia marah denganku karena...

“Lisa kenapa kamu menjauhiku akhir-akhir ni…?”Tanya ku padanya

“Mbak jika kamu suka dengannya aku tidak apa-apa…?”Tiba-tiba Lisa berkata begitu.

“Maksud kamu apa Lis,aku tidak tau…?”

“Mbak cowok itu Aqil kan…?”

“Iya lalu kenapa,oh...sorry aku belum mengatakannya padamu.”

“Bukan itu maksudku,tapi kamu....?”

Lisa menahan tangis sambil berlari meninggalkan aku.Aku mengejarnya.

“Lisa….tunggu…!”Teriak ku sambil mengejarnya.

“Kamu jahat mbak...?”Katanya ketika aku dapat mengejarnya.

“Maksud kamu apa Lis,aku tidak tahu...?”

“Rosy asal kamu tahu,Lisa dari dulu mencintai Aqil.”Tiba-tiba Tia temanku menyela pembicaraan kami.

Astaghfirullahal’adhim hatiku hancur setelah mendengar perkataan Tia.Tapi kenapa Nisa tidak cerita padaku.

“Tapi kenapa kamu tidak cerita denganku Lis...?”

“Aku ingin cerita ketika kamu selesai curhat tentang cowok itu,tapi setelah kamu bercerita kamu langsung tidur dan tidak mau mendengarkanku.”

“Maafkan aku Lis,aku tidak tahu kalu kamu mencintainya.”Aku memegang tangan Lisa tapi dengan cepat dia menolak dan menamparku.

“Lisa...”Jeritku.

“Kamu bukan sahabat ku lagi Nifa,aku benci dengan mu.”

Lisa berlari kedalam dan aku tertunduk dan menangis di taman belakang.Tia mengejar Lisa kedalam dan mengucapkan kata-kata yang tak bisa aku lupakan.

“Dasar cewek perebut cowok orang...!”

* * *

Hari-hari ku hampa tanpa Lisa dan Tia mereka adalah sahabatku yang setia menemanikun selama ini.Tapi mereka sudah menjauhiku bahkan mereke berdua pindah kamar sebelah.Dan aku sering melamun sendiri,tapi aku senang Nia selalu menghiburku,ternyata dia baik.

“Bagaimana Nif...?”

“Apanya...?”

“Lisa dan Tia sudah memaafkan mu belum...?”

“Mungkin mereka masih marah denganku,aku memang penghianat Ya.”

“Kamu jangan bilang begitu,ini ujian dari tuhan kamu harus tegar ok...!”

Aku hanya terdiam dan memeluk bantal guling.

“Oh ya ada kabar gembira Aqil sudah tidak marah lagi dan mungkin sore ini dia akan mengajak mu makan malam.”

“Nia kamu tahu kan aku marahan dengan Lisa gara-gara apa..?”Aku membentak Nia.

“Maaf ya Nif, aku tidak tahu,memang apa masalahnya ...?”Tanya Nia hati-hati.

“Asal kamu tahu Lisa dari dulu suka dengan Aqil dan aku baru mengetahuinya kemaren.”

“Apa...?"Nia menjerit dan langsung memeluk ku.

“Ya allah Nifa ternyata dilema cinta mu sangat berat.”Lanjutnya.

Kami akhirnya berencana menemui Aqil dan Rian malam ini.Nia menelfon Rian untuk memberi tahu Rian.

“Assalamu’alaikum yank,nanti malam Nifa mau bertemu Aqil.”

“Oh baiklah nanti malam jam delapan kalian akan kujemput,kalian tunggu diluar saja.”Kata Rian diseberang sana.

“Ya baiklah kalau begitu assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikum salam .”Ucap Rian dan Nia menutup telfon.

“Nif,sekarang kamu jangan sedih nanti malam kamu ceritakan semua pada Rian dan Aqil tentang Lisa.”Kata Nia.

“Baiklah.”Jawabku singkat.

Hari sudah menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi.Sempat aku bertemu Lisa dan Tia di kamar mandi,tapi aku takut menyapanya.Mungkin mereka masih marah denganku.Aku hanya cuek ketika mereka bersimpangan denganku.

Setelah selesai mandi aku langsung menunaikan sholat Maghrib berjama’ah di musholla.Tapi sampai saat ini Lisa dan Tia belum juga mau berbicara denganku.Padahal katanya jika kita bermusuhan lebih dari 3 hari itu tidak baik tapi mengapa mereka malah seperti itu.

Waktu menunjukkan pukul 07.30 aku sudah siap-siap tiba-tiba hp ku berbunyi sebuah pemberitahuan “ULTAH KU KE 19” oh ya hari ini ulang tahunku yang ke 19.Tapi kenapa saat ini teman-temanku jauh dari ku.

Tiba-tiba pintu terbuka dan ternyata yang masuk Izzan.

“Ayo Nif nanti terlambat lho...?”

“Iya sebentar aku ingin bertemu dengan Lisa dan Tia dulu.”

“Tapi Rian sudah ada didepan.”

“Kalau kamu tidak mau mengantarkan ku,lebih baik aku tidak jadi pergi...!”Aku membentak Nia.

“Ok aku akan menemanimu bertemu dengan Lisa dan Tia.”

Kami berjalan menuju kamar sebelah,tapi ternyata Lisa dan Tia tidak ada.

“Tuh kan mereka tidak ada,ayo kita berangkat.”

“Baiklah ayo...”

Kami keluar dari kost-kostan kulihat Rian dan Aqil sudah menunggu diluar.

“Yank ayo berangkat.”Ajak Nia pada Rian sambil menggandeng tangan Rian daan berjalan duluan.Tapi aku menarik tangan Nia.

“Nia aku mau berjalan denganmu saja.”

“Baiklah.”Nia menggandeng tanganku dan kami berjalan bersama.Aqil dan Rian berjalan di belakang kami.

Sesampai di Kafe Puspa Indah kami memesan tempat duduk.Setelah memesan makan aku mulai merasakan kedinginan diseluruh tubuhku.Ada apa ini Ya Tuhan...!

“Nif, disini aku ingin jujur kalau aki mencintaimu dan maukah kamu menjadi pacarku...?”Ungkap Aqil malu-malu.

Oh tuhan inikah cobaan terberat untuk ku.Aku harus memilih diantara cinta dan sahabat.

“Qil,Yan aku ingin cerita sesuatu pada kalian.”

“Memang kamu mau cerita apa Nifa...?”Tanya Rian.

“Aku memang mencintai Aqil,tapi aku bingung ...?”Kataku tersendat-sendat sambil menahan air mata.

“Kenapa bingung...?”Tanya Rian.

“Lisa suka dengan Aqil dan Nifa bingung karena Lisa akhir-akhir ini menjauhi Nifa.”Sela Nia meneruskan ceritaku.

“Lalu apa masalahnya...?”Tanya Rian.

“Aduh sayang, kamu itu bagaimana Nifa bungung jika dia memilih Aqil lalu bagaimana Lisa...?”Jelas Nia.

“Oh....ya biarin saja Lisa.”Jawab Rian enteng.

“Kamu itu tidak tahu perasaan permpuan ...?”Bentak ku pada Rian.

“Yang penting kan Aqil suka dengan kamu bukan Lisa.”

“Tapi Lisa sahabatku mana mungkin aku menghianatinya.”

“Baiklah maafkanRian Nif,lalu bagaimana keputusanmu.”Akhirnya Aqil membuka mulut.

“Aku ingin kamu mau menjadi kekasih Lisa.”Aku mengatakan itu dengan menangis tersedu-sedu.

“Tapi Nif, aku mencintaimu.”

“Aku akan marah jika kamu menolak permintaan ku.”Aku memalingkan wajahku.

“Aku punya ide bagaimana kalau malam ini Aqil akan menjadi pacar mu tapi besok dia akan menjadi pacar Lisa.”Kata Nia.

“Ya aku setuju.”Aku langsung menyela.

“Tapi bagaimana dengan perasaan mu Nif.Aku takut menyakitimu.”

“Tidak apa-apa aku sudah senang bisa menjadi pacarmu walaupun hanya semalam.”

“Tapi ini adalah hari ulang tahunmu mungkinkah kado ultah mu adalah kesedihan ini.”

“Bukan Qil ini merupakan kado terindah dalam hidupku,karena aku dapat menjadi kekasih mu walau semalam.”Aku memeluk Aqil sambil menangis tersedu-sedu.Dan kubisikkan kata-kata.

“I LOVE YOU,tolong jadilah pacarnya Lisa,ini permintaan ku pada hari ulang tahunku.”

“Baiklah aku akn mengabulkan permintaanmu.I LOVE YOU TOO.”Kata Aqil.

* * *

Malam ini aku sudah mendapatkan sebuah kado yang terindah,yang pertama Lisa sudah tidak marah dengan ku dan aku bisa menjadi kekasih Aqil walaupun hanya semalam.Aku tertidur setelah mendengarkan alunan lagu Yofie N Nuno.Sempat Memilikimu.

THE END

Pacar Semalam

Oleh Ainy Rosyidah.

Sekarang aku baru menyadari,bahwa semua temanku menjahui diriku. Tak pernah terlintas di pikiranku bahwa karena dia aku bisa seperti ini. Semua telah terjadi dan aku pun hanya bisa termenung meratapi semua ini. Mengapa Tuhan Kau beri aku cinta seperti ini, aku bingung harus pilih yang mana, dia atau mereka. Mungkin semua tak akan seperti dulu meskipun aku memilih diantara mereka.Jika aku pilih dia mungkin persahabatan ku akan hancur, tapi jika aku pilih mereka hatiku yang akan hancur. Semua karena dia.

* * *

Ya Aku masih ingat ketika pertama kali bertemu dengan Aqil waktu itu...

Di terminal bis jurusan Nggaron-Purwodadi aku menunggu bis disebuah warung kecil pinggir jalan. Tiba-tiba seorang laki-laki menghmpiriku.

“Azkum mbak…?”Sapanya padaku,suara ini sudah tidak asing di telingaku.

“Rian…?”Teriak ku tak percaya.

“Eh Nifa gi apa disini…?”

“Lagi nunggu bis,lha kamu ngapain disini…”Tanyaku.

“Aku juga lagi nunggu bis,kamu disini sendirian…?”

“Iya,soalnya semua teman kost ku hari ini tidak ada yang pulang,jadi sendirian donk…!”

“Oh…sebentar ya,aku mau manggil temanku dulu.”Rian keluar dari warung.

Setelah beberapa menit kemudian Rian kembali dengan menggandeng seorang temannya.Sepertinya aku kenal orang ini,tapi siapa ya…?Oh iya aku lupa kalau tidak salah dia Aqil.Cowok paling manis sekampus ku.

“Kenal Aqil gak Nif…?”

Tiba-tiba Rian duduk di sampingku dan Aqil duduk di depanku.

“Aku sih sudah tau namanya,tapi belum terlalu kenal orangnya,” kataku malu.

“Ya kalian kenalan saja dulu,nih ayank ku telfon.”

Rian keluar dari warung,aku hanya terdiam. Dan akhirnya Aqil memberanikan diri berkenalan denganku.

“Mbak anak Gubug ya…?” tanya Aqil.

“Iya,lha kamu anak mana ?”

“Saya anak Purwodadi mbak.”

“Jangan panggil mbak lah…?”Aku tersipu malu.

“Lalu panggil apa…?”

“Kamu tau nama ku tidak to…?”

“Tidak tau,memang nama mbak siapa…?”

“Nama ku Nifa Arinal Khaq,panggil sajaNifa.”

“Oh…kamu Nifa anak kost sebelah…?”

“Iya,kok kamu tahu kalau aku anak kost sebelah?Padahal kamu saja tidak tau nama ku…?”

“Sebenernya saya sudah tahu siapa mbak,saya cuma bercanda.”

“Oh…?”Kami langsung terdiam lagi. Aku ingin lebih mengenalnya tapi aku malu untuk bertanya.Tapi akhirnya aku memberanikan diri.

“Kamu teman sejurusan sama Lisa anak Purwodadi ya…?”

“Iya mbak,memangnya mbak sekamar dengan Lisa…?”

“Iya bahkan dia sahabat sejatiku.”

Kulihat Rian sudah selesai menelfon,dan dia masuk kembali ke warung.

“Eh…ayo pulang busnya sudah datang…!”

“Ya udah mbak, ayo kita berangkat,” kata Aqil.

“Oh, iya!”

Di perjalanan aku hanya terdiam,kulirik Rian dia tertidur di pundak Aqil.Tak berapa lama bis berhenti di terminal Gubug.Kami turun dari bis,langsung mencari musholla untuk menunaikan sholat Dhuhur.

Ketika aku selesai sholat,aku mencari warung untuk makan.Tiba-tiba dari belakang Aqil mengejarku.

“Mbak tunggu…” teriaknya, kuhentikan langkahku.

“Ada apa Qil…?” tanyaku.

“Mbak mau makan ya,kok tidak mengajak kami…”

“Kukira kamu mau langsung pulang ke Purwodadi…?”

“Tidak kok mbak, saya mau main dirumah neneke Rian di Saban.”

“Oh…lha Rian mana, katanya mau makan bareng…?”

“Dia nanti nyusul,katanya dia mau bermunajat.”

“Oh ya sudah,em…mau cari warung dimana…?”

“Bagaimana kalau di warung itu,kayaknya disitu enak.”Aqil menunjuk sebuah warung agak dekat dengan jalan raya.

“Terserah kamu lah…?”

Kami berjalan bersama,setelah sampai di warung kami mencari tempat yang enak. Setelah itu kami memesan makanan.

“Katanya Rian mau nyusul,tapi kok belum nongol juga batang hidung nya.”Tanya ku.

“Aku tidak tahu, tadi katanya mau nyusul kesini.”

Tiba-tiba hp ku berbunyi,kulihat di layar tertulis RIAN lalu ku angkat.

“Ada apa Yan kamu cepat kesini ya…?”

“Sorry ya Nif,aku sudah ada di dalam bus,tadi mendadak ibu’ ku menelfon,aku disuruh pulang secepatnya.” Tut….tut….tut….

“Siapa Nif…”Tanya Aqil.

“Rian,katanya dia sudah ada di perjalanan mau pulang ke Purwodadi.”

“Apa…?aku di tinggal donk.”

“Ya mana ku tahu.”

Kamipun mempercepat makan kita,setelah selesai kami langsung mencari bis jurusan Purwodadi.

* * *

Sehari telah kulalui bersamanya,waktu itu dia minta nomor hp ku,kami sering telfon-telfonan.Aku senang bisa berteman dengannya.

Hari ini aku sudah pulang ke kost,aku menyempatkan mampir di kost nya kakak ku.Tapi ketika sampai didepan kamar kakak ku,seorang mahasiswa memberitahukan bahwa kakak ku sudah tidak tinggal di situ,tapi sekarang pindah di kost Pak Marno.

Aku berjalan menuju kost-kostan Pak Marno,kulihat Aqil keluar dari kamar.

“Eh Nif…ngapain di sini?”

“Aku mau menemui kakak ku,dia pindah di sini kan…?”

“Iya,baru tadi siang kok,sebentar ya tak panggil dulu .”

“Makasih ya…”

Dia masuk kembali ke kamar,tak berapa lama kemudian dia keluar.

“Kayaknya kakak mu sedang keluar.”

“Oh ya udah aku tak pulang dulu ya…?”

Aku langsung berjalan meninggalkan kost Pak Marno.Tapi kenapa Aqil tidak menghentikanku…?Tanyaku dalam hati.Jika dia memanggilku berarti dia suka sama aku,tapi jika dia hanya diam berarti dia tak suka denganku.

“Nifa……”Panggilnya tiba-tiba.

“Apa…?”Aku membalikkan kepala.

“Tidak,tidak apa-apa.”

“Hore…!!!”Aku melunjak-lunjak kegirangan.Oh Tuhan mungkinkah ini yang namanya kasmaran…?

* * *

Pagi ini tak ada mata kuliah jadi aku berniat pergi ke kost nya Pak Marno.Untuk memberikan uang pada kakak ku.

“Assalamu’alaikum…?”

“Waalaikum salam…”Jawab seseorang dari dalam.

Dan ternyata yang keluar Rian.

“EhRian,kakak ku ada tidak…?”

“Ada,sebentar lagi juga keluar.”

Aku terdiam sambil menunggu kakak ku keluar,ingin rasanya aku menanyakan dimana Aqil.Tapi aku malu dengan Rian,tapi akhirnya aku menanyakan.

“Eh Aqil nya ada tidak…”Tanyaku malu.

“Ngapain tanya-tanya Aqil…?”

“Em…tidak apa-apa.”Aku menundukkan kepala.

“Alah ngaku aja…kamu suka ya ama dia.”

“Ssstt…..jangan keras-keras nanti ada yang tahu.”

“Ya ya aku tahu,tapi kamu suka beneran kan…?”

Pipiku memerah menahan malu.Untung kakak ku sudah keluar,jadi aku tak perlu lama-lama di introgasi oleh Rian.

“Ada apa dik….?”Tanya kakak ku.

Kontan Rian langsung menyingkir,maklumlah mungkin Rian takut dengan kakak ku.

“Mas,ayah besok akan ke luar kota.”

“Lalu…?”

”Ini uang bulanan kakak,besok kakak tidak usah pulang.”Aku menyerahkan amplop berisi uang.

“Ya sudah,sana pulang masak mau disini…?”canda kakak ku.

“Ya kak.Assalamu’alaikum…?”

“Waalaikum salam.”Jawab kakak ku dan.Rian serempak.

Aku bergegas pergi,tapi sebuah tangan menahan langkahku.

“Nifa,nanti jam 3 ada acara apa tidak…?”Tanaya Aqil yang membuat jantungku berdetak kencang.

“Tidak ada,memang ada apa…?”

“Aku mau ngajak kamu makan siang di luar,boleh tidak…?”

“Boleh,tapi...aku boleh bawa teman tidak…?”

“Sorry ya,tidak boleh soalnya ada yang ingin aku bicarakan sama kamu.”

“Oh ya sudah,aku bisa.”

Aku langsung pergi dari situ sambil menebar senyum ceria.Sesampai di kost aku langsung menemui Lisa teman ku.

“Lis...Lis...!”Aku memanggil Lisa.Dan tak berapa lama kemudian Lisa keluar dari kamar mandi.

“Ada apa Nif,teriak-teriak...?”Tanya Lisa heran.

“Nis nanti jam 3 aku diajak cowok itu makan siang.”Aku memeluk Lisa.

“Oh ya...cowok yang kamu temui di terminal kemaren?”Tanya Lisa tak percaya sambil melepaskan pelukanku.

“Iya,siapa lagi kalau bukan dia.”

“Siapa sih namanya,aku jadi penasaran.”Tanya Lisa.

“Itu rahasia,mungkin suatu hari nanti kamu akan mengerti.”Jawabku entng.

“Ah kamu pelit Nif,masak sama teman sendiri pakai rahasia-rahasianan...?”Lisa cemberut sambil menyisir rambutnya.

“Ada deh...Sudah ah aku mau mandi dulu.”Aku bergegas mengambil handuk dan peralatan mandi lainnya.

Sesudah mandi aku langsung menunaikan Sholat Dhuhur berjama’ah dengan anak kost yang lain.

Tepat pukul jam 3 aku bergegas meninggalkan kost,menuju kostnya Aqil.Waktu aku mau mengucapkan salam Aqim malah sudah keluar.

“Eh Aqil...?”Aku tertunduk malu.

“Eh Nifa...kukira kamu menunggu di depan kostmu.”

“Tidak,aku takut semua temanku melihatku berjalan dengan mu.”

“Oh..ya sudah ayo kita berangkat.”Dia ingin menggandeng tanganku,tapi secepat mungkin tangan ku menghindar.

Sesampai di warung,kami mencari tempat makan yang enak.Tapi kulihat disitu sudah ada Rian dengan ceweknya,dan ceweknya itu adalah teman sekost ku.

“Eh Nia kamu ngapain disini denganRian...?”Tanyaku yang membuat Rian tertawa.

“Kamu belum tahu ya...pacarku itu yaNia.”Jelas Rian yang membuat aku malu.

Dan akhirnya aku duduk disampingNia,dan Aqil duduk disamping Rian.Kami memesan makanan yang sama yaitu Sate Madura yang terkenal enak,apalagi dengan sambal kacangnya yang menyimpan rasa mak nyus uh....enak.

“Eh Nifa,nanti kita pulang barenga ya...?”Kata Nia.

“Iya.”Jawabku singkat.

Aku teringat ketika Sahabatku Lisa bertengkar dengan Geng Nia.Waktu itu Lisa dicaci maki oleh Nia dan teman-teman nya,dan mungkin sampai saat ini mereka masih bertengkar.Tapi waktu itu aku belum ngekost disitu,jadi aku tidak ada sambungannya.

Setelah kami selesai makan,Aqil mengajakku keluar.Kami berbincang-bincang dan tertawa bersama.Dan akhirnya inilah masalah utama yang akan dibicarakan Aqil.

“Nifa,sebenarnya aku ingin mengungkapkan perasaan ku pada mu tapi aku malu.”Katanya jujur.

“Kalau kamu malu,mendingan tidak usah kau ucapkan .”Ceplosku.

Kukira dia tidak marah,tapi ternyata kata-kataku tadi telah membuat Aqil berlari dan...oh dasar anak kecil,dia menangis.Aku menyesal telah berkata seperti itu.

Aku kembali kewarung dan menemui Nia dan Rian.

“Ayo Nia kita pulang.”

“Lho mana Aqil Nif...?”Tanya Rian.

“Aku tidak tahu,tadi aku memarahinya,dan dia pergi.”

“Kenapa kamu memarahinya...?”Tanya Nia.

“Sudahlah kamu jangan mengurusi soal itu lagi,ayo kita pulang.”Aku menarik tangan Nia.

“Yank nanti telfon ya...”Kata Rian dan Nia.

“Ok bozz.”

Di perjalanan pulang aku hanya terdiam walaupun Nia menanyaiku berbagai hal.Sesampai di kost Lisa marah melihat ku berjalan dengan Nia.

“Nif,ngapain kamu berjalan dengan wanita itu.”Tanya Lisa ketika aku sudah ada didalam kamar.

“Tadi ketika aku dan dia sedang mencari tempat duduk,kami melihat Nia dan pacarnya.Dan ternyata pacarnya Nia itu temannya dia.”Jelasku sambil menahan air mata yang mau tumpah.

“Kamu menangis ya...?”Ternyata Lisa tau kalau aku sedang menangis.

“Tidak kok,aku tidak menangis.”Aku memalingkan wajahku.

“Nifa kamu menangis gara-gara aku ya...?Aku bukannya memarahimu,kamu boleh kok berteman denganNia.Tapi kamu jangan sampai bergaul dengan dia.”

“Aku tidak menangis gar-gara itu Lis.”

“Lalu apa...?”

Aku menangis tersedu-sedu.Lisa menghiburku tapi semua itu tidak berhasil.

“Nif kamu menangis gara-gara cowok itu ya...?”Tanya Lisa.

“Tidak kok...?”

“Alah kamu tenang saja,siapa cowok yang berani menyakiti hatimu akan ku kasih pelajaran dia.”

Tapi aku tak menjawab aku hanya menangis tersedu-sedu.

* * *

Pagi harinya aku bertanya pada Rian apakah Aqil marah denganku.Tapi Rian bilang Aqil tidak mau bicara dengan nya.Aqil hanya diam ketika di tanya.

Lalu aku bertanya pada Nia.

“Ya bagaimana kalau Aqil marah denganku...?”

“Kamu tenang saja,mungkin dia hanya ingin menyendiri.”

“Tapi aku takut jika dia tidak menyukaiku lagi.”

“Sudahlah Fa kamu tenang saja,biar Rian yang mengurus.”

Setelah itu hatiku agak lega,tapi ada satu masalah yang membuatku menjadi sedih.Lisa akhir-akhir ini menjauhiku.Ketiak ku tanaya,ternyata dia marah denganku karena...

“Lisa kenapa kamu menjauhiku akhir-akhir ni…?”Tanya ku padanya

“Mbak jika kamu suka dengannya aku tidak apa-apa…?”Tiba-tiba Lisa berkata begitu.

“Maksud kamu apa Lis,aku tidak tau…?”

“Mbak cowok itu Aqim kan…?”

“Iya lalu kenapa,oh...sorry aku belum mengatakannya padamu.”

“Bukan itu maksudku,tapi kamu....?”Nisa menahan tangis sambil berlari meninggalkan aku.Aku mengejarnya.

“Nisa….tunggu…!”Teriak ku sambil mengejarnya.

“Kamu jahat mbak...?”Katanya ketika aku dapat mengejarnya.

“Maksud kamu apa Nis,aku tidak tahu...?”

“Rosy asal kamu tahu,Nisa dari dulu mencintai Aqim.”Tiba-tiba Tia temanku menyela pembicaraan kami.

Astaghfirullahal’adhim hatiku hancur setelah mendengar perkataan Tia.Tapi kenapa Nisa tidak cerita padaku.

“Tapi kenapa kamu tidak cerita denganku Nis...?”

“Aku ingin cerita ketika kamu selesai curhat tentang cowok itu,tapi setelah kamu bercerita kamu langsung tidur dan tidak mau mendengarkanku.”

“Maafkan aku Nis,aku tidak tahu kalu kamu mencintainya.”Aku memegang tangan Nisa tapi dengan cepat dia menolak dan menamparku.

“Nisa...”Jeritku.

“Kamu bukan sahabat ku lagi Rosy,aku benci dengan mu.”Nisa berlari kedalam dan aku tertunduk dan menangis di taman belakang.Tia mengejar Nisa kedalam dan mengucapkan kata-kata yang tak bisa aku lupakan.

“Dasar cewek perebut cowok orang...!”

* * *

Hari-hari ku hampa tanpa Nisa dan Tia mereka adalah sahabatku yang setia menemanikun selama ini.Tapi mereka sudah menjauhiku bahkan mereke berdua pindah kamar sebelah.Dan aku sering melamun sendiri,tapi aku senang Izzan selalu menghiburku,ternyata dia baik.

“Bagaimana Rosy...?”

“Apanya...?”

“Nisa dan Tia sudah memaafkan mu belum...?”

“Mungkin mereka masih marah denganku,aku memang penghianat Zan.”

“Kamu jangan bilang begitu,ini ujian dari tuhan kamu harus tegar ok...!”

Aku hanya terdiam dan memeluk bantal guling.

“Oh ya ada kabar gembira Aqim sudah tidak marah lagi dan mungkin sore ini dia akan mengajak mu makan malam.”

“Izzan kamu tahu kan aku marahan dengan Nisa gara-gara apa..?”Aku membentak Izzan.

“Maaf ya Rosy aku tidak tahu,memang apa masalahnya ...?”Tanya Izzan hati-hati.

“Asal kamu tahu Nisa dari dulu suka dengan Aqim dan aku baru mengetahuinya kemaren.”

“Apa...?”Izzan menjerit dan langsung memeluk ku.

“Ya allah Rosy ternyata dilema cinta mu sangat berat.”Lanjutnya.

Kami akhirnya berencana menemui Aqim dan Bagus malam ini.Izzan menelfon Bagus untuk memberi tahu Bagus.

“Assalamu’alaikum yank,nanti malam Rosyi mau bertemu Aqim.”

“Oh baiklah nanti malam jam delapan kalian akan kujemput,kalian tunggu diluar saja.”Kata bagus diseberang sana.

“Ya baiklah kalau begitu assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikum salam .”Ucap Bagus dan Izzan menutup telfon.

“Rosyi,sekarang kamu jangan sedih nanti malam kamu ceritakan semua pada Bagus dan Aqim tentang Nisa.”Kata Izzan.

“Baiklah.”Jawabku singkat.

Hari sudah menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi.Sempat aku bertemu Nisa dan Tia di kamar mandi,tapi aku takut menyapanya.Mungkin mereka masih marah denganku.Aku hanya cuek ketika mereka bersimpangan denganku.

Setelah selesai mandi aku langsung menunaikan sholat Maghrib berjama’ah di musholla.Tapi sampai saat ini Nisa dan Tia belum juga mau berbicara denganku.Padahal katanya jika kita bermusuhan lebih dari 3 hari itu tidak baik tapi mengapa mereka malah seperti itu.

Waktu menunjukkan pukul 07.30 aku sudah siap-siap tiba-tiba hp ku berbunyi sebuah pemberitahuan “ULTAH KU KE 19” oh ya hari ini ulang tahunku yang ke 19.Tapi kenapa saat ini teman-temanku jauh dari ku.

Tiba-tiba pintu terbuka dan ternyata yang masuk Izzan.

“Ayo Rosy nanti terlambat lho...?”

“Iya sebentar aku ingin bertemu dengan Nisa dan Tia dulu.”

“Tapi Bagus sudah ada didepan.”

“Kalau kamu tidak mau mengantarkan ku,lebih baik aku tidak jadi pergi.”Aku membentak Izzan.

“Ok aku akan menemanimu bertemu dengan Nisa dan Tia.”

Kami berjalan menuju kamar sebelah,tapi ternyata Nisa dan Tia tidak ada.

“Tuh kan mereka tidak ada,ayo kita berangkat.”

“Baiklah ayo...”

Kami keluar dari kost-kostan kulihat Bagus dan Aqim sudah menunggu diluar.

“Gus ayo berangkat.”Ajak Izzan pada Bagus sambil menggandeng tangan Bagus daan berjalan duluan.Tapi aku menarik tangan Izzan.

“Izzan aku mau berjalan denganmu saja.”

“Baiklah.”Izzan menggandeng tanganku dan kami berjalan bersama.Aqim dan Bagus berjalan di belakang kami.

Sesampai di Kafe Puspa Indah kami memesan tempat duduk.Setelah memesan makan aku mulai merasakan kedinginan diseluruh tubuhku.Ada apa ini Ya Tuhan...!

“Rosyi disini aku ingin jujur kalau aki mencintaimu dan maukah kamu menjadi pacarku...?”Ungkap Aqim malu-malu.

Oh tuhan inikah cobaan terberat untuk ku.Aku harus memilih diantara cinta dan sahabat.

“Qim,Gus aku ingin cerita sesuatu pada kalian.”

“Memang kamu mau cerita apa Rosy...?”Tanya Bagus.

“Aku memang mencintai Aqim,tapi aku bingung ...?”Kataku tersendat-sendat sambil menahan air mata.

“Kenapa bingung...?”Tanya Bagus.

“Nisa suka dengan Aqim dan Rosyi bingung karena Nisa akhir-akhir ini menjauhi Rosyi.”Sela Izzan meneruskan ceritaku.

“Lalu apa masalahnya...?”Tanya Bagus.

“Aduh sayang, kamu itu bagaimana Rosyi bungung jika dia memilih Aqim lalu bagaimana Nisa...?”Jelas Izzan

“Oh....ya biarin saja Nisa.”Jawab Bagus enteng.

“Kamu itu tidak tahu perasaan permpuan ...?”Bentak ku pada Bagus.

“Yang penting kan Aqim suka dengan kamu bukan Nisa.”

“Tapi Nisa sahabatku mana mungkin aku menghianatinya.”

“Baiklah maafkan Bagus Rosy,lalu bagaimana keputusanmu.”Akhirnya Aqim membuka mulut.

“Aku ingin kamu mau menjadi kekasih Nisa.”Aku mengatakan itu dengan menangis tersedu-sedu.

“Tapi Rosy aku mencintaimu.”

“Aku akan marah jika kamu menolak permintaan ku.”Aku memalingkan wajahku.

“Aku punya ide bagaimana kalau malam ini Aqim akan menjadi pacar mu tapi besok dia akan menjadi pacar Nisa.”Kata Izzan.

“Ya aku setuju.”Aku langsung menyela.

“Tapi bagaimana dengan perasaan mu Rosy.Aku takut menyakitimu.”

“Tidak apa-apa aku sudah senang bisa menjadi pacarmu walaupun hanya semalam.”

“Tapi ini adalah hari ulang tahunmu mungkinkah kado ultah mu adalah kesedihan ini.”

“Bukan Qim ini merupakan kado terindah dalam hidupku,karena aku dapat menjadi kekasih mu walau semalam.”Aku memeluk Aqim sambil menangis tersedu-sedu.Dan kubisikkan kata-kata.

“I LOVE YOU,tolong jadilah pacarnya Nisa,ini permintaan ku pada hari ulang tahunku.”

“Baiklah aku akn mengabulkan permintaanmu.I LOVE YOU TOO.”Kata Aqim.

* * *

Malam ini aku sudah mendapatkan sebuah kado yang terindah,yang pertama Nisa sudah tidak marah dengan ku dan aku bisa menjadi kekasih Aqim walaupun hanya semalam.Aku tertidur setelah mendengarkan alunan lagu Yofie N Nuno.Sempat Memilikimu.

THE END


WELCOME IN MY BLOG

Sorry ya aq nggak punya makan & minuman
tuk nyambut



kalian Tapi aku punya sesuatu tuk kalian Mau
lihat...?

AYOK.......Kebawah
terus.....





I LOVE LEMPOK CAMPUR

lempok campur tuch enak lhooo
Cobain yuk...!!! Kita bisa beli di warung warung seluruh Indonesia lho...!!